Perilaku menggesekkan alat kelamin pada orang yang tidak dikenal di keramaian tempat umum (lebih sering di dalam kendaraan umum yang padat) dikategorikan sebagai kelainan seksual. Setelah bersentuhan, pelaku terkadang mencapai puncak orgasme.
Kelainan ini disebut dengan frotteurisme, di mana lebih sering dialami pria dewasa. Ketahui lebih jauh apa yang menyebabkan kelainan seksual tersebut.
Apa itu Frotteurisme?
Frotteurisme adalah sebuah kelainan seksual yang ditandai dengan gairah seksual dari bergesekan atau bersentuhan dengan orang asing. Sentuhan tersebut umumnya bersifat genitalia maupun non-genital, yang menimbulkan gairah seksual dan terkadang berpuncak pada orgasme.
Kelainan seksual ini biasanya dilakukan di tempat ramai, yang dikaitkan dengan fantasi saat melakukan kontak seksual dengan orang lain tanpa persetujuan dari orang tersebut. Biasanya, pelaku akan menggosokkan area genitalnya ke area panggul atau pantat.
Penyebab Frotteurisme
Gangguan frotteurisme diyakini oleh para ahli dimulai di masa kanak-kanak atau remaja. Motivasinya kurang jelas dan pelakunya cenderung anti-sosial serta menikmati gairah seksual saat bersentuhan dengan orang asing.
Pelaku frotteurisme pada umumnya merasa kesulitan menemukan pasangan seksual atau melakukan kegiatan romantis. Akibatnya fantasi seksual mendorongnya melakukan perilaku yang membuat orang merasa tidak nyaman.
Penggunaan zat yang mengandung stimulan seperti kokain dan amfetamin juga dapat menyebabkan episode frotteurisme.
Apakah Frotteurisme bisa Disembuhkan?
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan frotteurisme. Namun, dengan perawatan yang tepat, maka penderita frotteurisme dapat mengembangkan cara yang lebih sehat untuk berperilaku seksual yang positif.
Selain perawatan, pengobatan juga perlu diberikan untuk mengurangi perilaku kompulsif terkait dengan frotteurisme yang diberikan bersamaan dengan terapi.
Berikut adalah jenis pengobatan dan perawatan yang diberikan:
- Konseling individual - terapis membantu memberikan pemahaman terhadap perasaan dan perilaku, serta bagaimana memodifikasi perilaku tersebut. Terapis juga dapat membantu individu mengidentifikasi situasi pemicu yang memicu perilaku frotteurisme.
- Terapi perilaku kognitif - terapi ini bertujuan untuk mengganti pikiran yang tidak sehat dan perilaku yang buruk dengan pikiran dan perilaku yang lebih sehat. Terapis akan bekerja dengan penderita frotteurisme untuk mengidentifikasi pikiran negatif yang mendorong perilaku frotteurisme dan membantu mereka menggantinya dengan pikiran yang lebih positif.
- Terapi kelompok - terapi kelompok dapat membantu untuk memahami bahwa mereka tidak sendirian dan untuk berbagi pengalaman dan dukungan dengan orang lain yang memiliki masalah yang sama.
- Terapi pasangan - terapis dapat bekerja dengan pasangan untuk membantu mereka memperbaiki hubungan seksual mereka dan membangun koneksi emosional yang lebih kuat.
- Terapi eksposur - terapi ini melibatkan paparan dengan situasi atau stimulus yang memicu perilaku frotteurisme. Tujuan dari terapi ini untuk membantu individu mengontrol perilaku mereka dalam situasi yang sulit.
Jika Anda menderita frotteurisme, maka jangan takut untuk mendapatkan konseling dari para ahli. Ingatlah pula bahwa Anda tidak sendirian, dan perawatan serta pengobatan akan membuat gejalanya dapat dikendalikan sehingga Anda bisa kembali hidup normal.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
James Roland (2017). What Is Frotteurism?. Available from: https://www.healthline.com/health/frotteurism
Indigo Stray Conger (2021). Frotteuristic Disorder: Causes & Treatment Options. Available from: https://www.choosingtherapy.com/frotteuristic-disorder/
Psychology Today (2019). Frotteuristic Disorder. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/conditions/frotteuristic-disorder